Sunday 24 January 2016

Jangan Panggil Aku Ustadz

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus

Jangan Panggil Aku Ustadz
Awalnya biasa saja tapi lama-kelamaan jadi gak enak juga.
Akhir-akhir ini panggilan ustadz menjadi intens kepada saya. Ustadz adalah panggilan penuh beban bagi saya mungkin tidak bagi sebagian yang lain. Itu bergantung kepada kapasitas ilmu yang dimiliki. Biasanya ustadz itu menurut saya minimal fasih berbahasa arab, menguasai ilmu nahwu-shorof ( ilmu alat untuk mengerti baca kitab kitab arab gundul), faham fiqh dan kaidah-kaidahnya dan banyak lagi.
Dari sisi pendidikan saya adalah seorang eksakta jauh dari pendidikan yang mengajarkan ilmu-ilmu yang saya sebutkan di atas.
Memang sih.. saya mengaji di beberapa tempat pengajian tapi itu saya kira hal yang wajar dan biasa karena kita memang wajib menuntutnya hanya sekedar tahu mana yang benar mana yang salah, mana yang haq mana yang batil dan mana yang boleh mana yang tidak boleh itu saja. Dan itu semestinya juga dituntut oleh orang kebanyakan agar selamat dunia dan akherat.
Ada pengalaman menarik dari teman sekantor kalau dia di sekolah anaknya tiba-tiba dipanggil ustadz karena kebetulan akhir-akhir ini dia tertarik memelihara jenggot dia pun tersenyum dan menceritakan perihalnya kepada saya. Dan saya kira pengalaman seperti ini pernah terjadi kepada banyak orang yang secara lahir memperlihatkan ciri keislamannya entah itu jenggot, kopiah, tasbih atau lainnya.
Lucu juga ya jika salah satu personil grup band cadas metallica James Hetfield datang ke Indonesia atau lokalan lah artis Peppy the Explorer dipanggil ustadz hanya karena jenggot lucu kan dan yang pasti gak nyambung ini contoh ekstremnya.
Saya tahu siapa saya sebenarnya...kalo orang surabaya bilang “ ndelok'o dapuranmu” alias berkaca diri.
Dan saya adalah orang yang belum pantas dipanggil dengan panggilan ustadz. Jika panggilan ustadz itu dikenakan kepada siapa saja yang secara lahir punya ciri-ciri keshalehan seperti sholat lima waktu berjamaah di masjid, senantiasa melazimi majelis-majelis ta’lim, tilawah Al-Qur’an, aktif di masjid senantiasa terlibat dalam kegiatan- kegiatan keislaman dan lain sebagainya maka saya kira semua orang wajib jadi Ustadz.
Maaf, jangan panggil aku ustadz...
Aku bukan keturunan kyai
Mengaji qur’an aku tak ahli
Pun berdakwah aku tak pahami
Aku hanya mampu tersenyum manis, bersedekah hati
Maaf, jangan panggil aku ustadz
Tak pantas aku mengenakan sorban ...
Pun tak kuasa aku berkurban
Aku baru belajar istighfar, ditingkah sedu sedan
Maaf, jangan panggil aku ustadz ...
Takkan sanggup ku berpoligami
Cintaku hanyalah untuk Illahi
Yang tlah janjikan harumnya minyak kesturi dalam naungan taman jannati
Maaf, jangan panggil aku ustadz
Aku hanya mampu berendah hati
berjuang memperbaiki diri
tak harus masuk tivi
tak pantas kumpul para ahli
Karena bagiku, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk sesama. Itu saja...titik.

No comments:

Post a Comment

Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain

Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus Rasulullah SAW merupakan sosok manusia paling sempurna keimanannya kepada Allah SWT. Sama seperti...