Thursday 10 March 2011

Jiwa entrepreneur sejak dini

Welcome To A-RAYA Tour and Travel....

Ngomongin menanamkan jiwa entrepreneur sejak dini, Saya jadi teringat masa kecil saya disurabaya beberapa tahun lalu...Kebetulan ibu saya (alhamdulillah sekarang masih sehat) pada waktu itu membuka toko kelontong kecil-2 an sekedar untuk mendapatkan tambahan penghasilan...Mungkin karena setiap hari saya selalu melihat pemandangan aktifitas ibu melayani pembeli akhirnya naluri dagang ibu menular ke saya juga. Saya kumpulkan uang jajan saya dan setelah terkumpul saya memberanikan diri menawarkan uang jajan saya utuk saya belanjakan beberapa bungkus rokok dan saya titipkan di warung ibu. Setelah berjalan dan bertahan agak lama saya memberanikan diri lagi untuk kembali (meng-akuisisi..hehehe) satu lagi produk item (minyak tanah) ibu pada waktu itu. Untuk seusia saya pada waktu itu sekitar kelas 3-4 SD ibu begitu memberi jalan kesempatan buat saya untuk memupuk jiwa entrepreneur saya. Kadang saya pun ikut terlibat membantu ibu melayani pembeli yg laen.


Saya merasa seakan bekerja pada orang tuanya sendiri, yaitu bekerja sebagai penunggu warung.

Dulu, beberapa temen bermain saya sempat mengumpat ibu saya tersebut. Alangkah teganya orang tua saya ini mempekerjakan anaknya sendiri. Tapi kini, saat saya menulis atikel ini, saya sangat bangga pada orang tua terutama ibu saya. Alangkah beruntungnya saya mempunyai ibu seperti itu, yang mau menanamkan jiwa bisnis dan kemandirian sejak dini. Sekarang, beriring dengan perjalanan hidup saya, saya semakin tahu bagaimana seharusnya menakodai sebuah perusahaan. Alhamdulillah dalam kurun kurang dari 4 tahun A-RAYA Tour and Travel yang saya bangun dengan dukungan penuh istri tercinta telah memiliki 14 Kantor Perwakilan dan 52 Sub Agent yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hal ini bertolak belakang dengan seorang pengusaha tetangga desa istri saya. Dia sangat sukses dalam bisnisnya sebagai pengusaha toko sembako. tercatat dia sampai memiliki banyak truk untuk kebutuhan angkut barang dagangannya. Mungkin itu dipersiapkan untuk anak-anaknya karena dia mempunyai 2 orang anak. Kesalahan pengusaha satu ini tidak menanamkan jiwa bisnis pada anak-anaknya sejak dini seperti (mungkin) yg dilakukan ibu saya.

Anak pengusaha ini tumbuh dengan berlimang kemewahan dan kemudahan yang dia dapatkan. Bergaya hidup mewah adalah keseharian mereka. Akibatnya saat anak-anak pengusaha ini menginjak dewasa dan diberi tanggung jawab memegang kendali beberapa toko, berjalan tidak seperti yang diharapkan ayahnya. Toko yang dipegang anaknya tidak ada kemajuan sama sekali, bahkan malah semakin merosot dan bangkrut karena ternyata uang toko dipakai foya-foya.

kini bertambah parahlah kondisi keuangan keluarga ini. Toko menjadi bangkrut dan semua aset dijual. Kini sang istri mendirikan warung di depan rumahnya. Dimasa tuanya sang istri malah hidup sengsara karena ulah anak-anaknya yang tidak pernah dididik mandiri dan diberi pendidikan bisnis sejak dini. Semoga dua kisah di atas bisa bermanfaat bagi kita semua.

Sukses untuk anda…..dan terimakasih untuk ibuku.

No comments:

Post a Comment

Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain

Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus Rasulullah SAW merupakan sosok manusia paling sempurna keimanannya kepada Allah SWT. Sama seperti...