Jalur pantai selatan Jawa Tengah—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gencar dipromosikan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2012. Tapi, tidak direkomendasikan untuk melalui jalur Pantai Ayah, kecuali Anda memiliki nyali yang kuat untuk menghadapi tanjakan terjal dengan tikungan tajam yang sempit.
Ini adalah tulisan atau laporan sesi berikutnya dari www.arayatravel.blogspot.com dari pantauan mudik lebaran A-RAYA Tour and Travel 2012 via Jalur selatan.
Info seputar mudik lebaran 2012 kali ini kami sajikan dalam dua laporan terpisah, yaitu rute Adipala—Pantai Ayah—Karangbolong dan Karangbolong—Petanahan—Grabag—Pantai Congot. Maklum, kedua ruas pantai selatan itu memiliki tantangan yang berbeda.
Rute Adipala ke Pantai Ayah benar-benar mengikuti garis pantai selatan secara sejajar dengan kontur jalan yang datar. Kondisi jalan di sepanjang jalur Adipala—Pantai Ayah layak diacungi jempol karena mulus, sehingga bisa bikin pules dan terkantuk-kantuk.
Tapi, satu hal yang perlu diwaspadai di jalur ini adalah saat melakukan manuver saat menyalip sepeda motor, karena masyarakat lokal terbiasa mengendari sepeda motor dengan kecepatan rendah dari kedua arah.
Diperlukan kehati-hatian ketika harus menyalip motor berkecapatan rendah di sisi kiri, sementara dari arah berlawanan berpapasan dengan motor yang juga berkecapatan rendah. Posisi sejajar mobil yang diapit dua motor di sisi kiri dan kanan sangat rawan senggolan.
Untuk itu kendalikan emosi dan menyaliplah ketika kedua motor di kedua sisi tidak dalam posisi sejajar. Apalagi kalau harus berpapasan juga dengan mobil lain.
Namun, secara umum jalur ini layak dijadikan sebagai jalur alternatif. Jika merasa penat, kita bisa menyinggahi beberapa pantai di wilayah Kabupaten Cilacap untuk mengusir kejenuhan. Barisan pantai itu di antaranya Pantai Widarapayung, Singkil Indah, Karangpakis, dan Jetis.
Posisi Pantai Jetis boleh dibilang berada di paling ujung timur Kabupaten Cilacap, karena setelah itu harus menyeberangi jembatan Sungai Ijo dan ketemu jalan raya Pantai Ayah yang berada di Kabupaten Kebumen.
Anehnya, gerbang ini bukan sebagai pintu karena jalan depannya adalah jalan raya Pantai Ayah—Karang Bolong, sehingga kendaraan lokal dengan leluasa diperbolehkan ber lalu lalang di depan gerbang tanpa dipungut retribusi.
Istirahat di Pantai Ayah sekitar 30 menit dimanfaatkan untuk sholat Dzuhur sambil menikmati semilir angin Pantai Ayah. Susana pantai sepi pengunjung, karena hanya mobil penulis di parkiran dan sepeda motor pun tak terlihat di areal parkir.
Tanjakan & Tikungan ekstrem
Selanjutnya ujian terberat mungkin akan ada di jalur alternatif pantai selatan rute Adipala—Pantai Ayah—Karang Bolong. Selepas pintu keluar parkiran jalan bekelok dengan tanjakan terjal langsung ‘menyambut bergantian’.
Jalan juga relatif sempit, sehingga harus bergantian kalau harus berpapasan di tikungan yang menanjak. Beruntung penulis hanya berpapasan dengan motor penduduk lokal, sehingga tanjakan yang meliuk tajam bisa dilalui tanpa hambatan dengan posisi gigi persneling 2 dan sesekali gigi 1, karena harus menanjak dengan tikungan sangat ekstrim.
Ketegangan terbayar, ketika tiba-tiba tanpa sadar posisi mobil sudah di atas bukit dengan pemandangan pantai yang Indah nun jauh di bawah. Perjalanan berikutnya adalah menuruni jalanan berkelok-kelok, sehingga terpaksa juga harus menggunakan gigi 2 agar kanvas rem tidak terporsir.
Sesampainya di Desa Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, jalan mulai bersahabat karena mendatar. Yang jelas, Jalur Pantai Ayah—Karang Bolong tidak direkomendasikan untuk jalur alternatif mudik, karena tekstur dan kontur jalannya sangat ekstrem. Terkecuali Anda ingin menikmati sensasi dan sedikit tantangan.
Namun, rasanya sangat berisiko kalau anggota keluarga, apalagi si kecil, dipaksa menikmati sensasi tikungan dan tanjakan Pantai Ayah. Kalau pun tetap ingin menggunakan jalur alternatif pantai selatan Jateng-DIY, tetap gunakan jalur Adipala—Pantai Ayah, tetapi ambil jalur ke kiri sebelum pintu gerbang obyek wisata Pantai Ayah.
Jalan itu akan membing kita ke Tambak di jalur utama Purwokerto-Buntu-Gombong-Purworejo-Yogyakarta.
Kalau ingin melanjutkan lagi ke garis Pantai Selatan, sesampainya di Gombong ambil jalur ke selatan (kanan) ke Arah Karang Bolong, karena jalanya datar.
Sedikit memutar tidak menjadi masalah. Ini demi kenyamanan dan utamanya keselamatan perjalanan Anda.
Semoga bermanfaat....
No comments:
Post a Comment
Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain