Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus
Ustadz, ada pertanyaan sederhana, bukankah Allah itu dekat dengan kita, mengapa kita mesti jauh-jauh pergi ke Saudia Arabia untuk berhaji ?
Pernahkan pertanyaan ini sempat terbersit di pikiran Anda ? atau bahkan sampai sekarang Anda masih penasaran dengan jawabannya ? Pertanyaannya memang sederhana, jawabannya bisa sederhana bisa tidak. Jawaban sederhana adalah bahwa kita berangkat jauh ke Baitullah yang ada di negeri Saudi Arabia tak lain karena menjalankan perintah Allah. Hal ini tertuang dalam QS Al hajj 27 “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”.
Jadi seperti shalat dan kewajiban agama lainnya lainnya, maka berhaji itu adalah perintah Allah yang mesti kita laksanakan baik sukarela atau terpaksa. Hal ini sebagai konsekuensi dari kedudukan kita sebagai hamba. Hamba yang harus selalu mengabdi kepada Rabb-nya.
Jawaban yang tidak sederhana adalah mencari makna dari perjalanan jauh ibadah haji ini. Makna utamanya tak lain adalah gerak dan dinamika.
Pertama, ibadah dalam Islam bersemangat dinamis. Rezeki pun didapat dengan gerak. Rasulullah SAW memperumpamakan burung yang pergi pagi dengan perut kosong dan pulang petang dengan perut yang telah berisi. Ibadah haji mengajarkan umat untuk gigih bekerja dan berjuang keras dalam fase-fase geraknya.
Kedua, perjalanan “jauh” menuju Baitullah sebenarnya adalah perjalanan “dekat” menuju hadirat Allah SWT. Disunnahkan jika berpergian berdoa “Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadzaa wathwi ‘anna bu’dahu” (Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkanlah kejauhannya).
Ketiga, setelah “dekat” dengan Allah, maka kita telah siap untuk melanjutkan perjalanan “jauh” ke keabadian kelak (darul akhirah) yakni siap bergerak menuju surga jannatun na’im bersama-sama sebagaimana berombongannya jama’ah haji “wasiiqal ladziinat taqau robbahum ilaal jannati zumaroo..” (dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka, diantar bergerak menuju surga secara berombongan)—QS Az Zumar 73.
Keempat, dengan gerak seluruh organ tubuh melakukan fungsi fisiologisnya. Aliran darah menjadi lancar. Enerji besar yang memberi spirit dan jiwa yang optimistik dalam memandang kehidupan ke depan. Haji memberi dorongan untuk hidup lebih kreatif dan bergairah.
Kelima, mereka yang mampu bergerak berarti sehat. Sehat jasmani yang berimplikasi pada sehat rohani. Ibadah haji mensyaratkan jama’ah sehat. Kesehatan didapat jika perut dan jiwa diisi oleh makanan dan nilai-nilai yang halal dan bersih. Ibadah haji membuat badan sehat, jiwa kuat dan fikiran hebat.
Dengan demikian tidaklah semata-mata Allah SWT memanggil hamba-Nya untuk datang dari tempat jauh ke rumah-Nya, selain tentu dengan maksud Dia akan memberi sesuatu yang berharga bagi hamba-hamba-Nya itu.
“Labbaika Allhumma Labbaik”, Wahai Allah, kami dengar panggilan-Mu dan kami datang bergerak memenuhi panggilan-Mu. Insya Allah kami akan terus bergerak. Terus bergerak.
Batam : Komp. Ruko Panbil Blok E No 8 Mukakuning Batam (Layanan 24 Jam WA/Phone: 0813 6445 8405) Pin BB. 5B8798FB Surabaya : Komp. Niaga Sentosa 3A, Jl Letjend Sutoyo 140 Medaeng, Phone 031-8547791, 0822 3292 3828, 0857 0494 5612
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy
Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus Rasulullah SAW merupakan sosok manusia paling sempurna keimanannya kepada Allah SWT. Sama seperti...
-
Welcome To A-RAYA Tour and Travel.... Apakah Anda sudah siap untuk ikut menikmati berbagai kemudahan dan peluang penghasilan yang besar da...
-
Welcome To A-RAYA Tour and Travel.... Dear Valued Customer, 10 Mei 2012 hari ini...PT. Auwliya Raya Lintas Persada atau yang lebih fa...
No comments:
Post a Comment
Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain