Tuesday 2 February 2016

Pelanggaran Etika Bisnis dalam Islam

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus

"Tau Nggak Si M, yang dulu memotong kompas customer kami di tengah jalan, ternyata telah melakukan pelanggaran amanah sekian Milyar kepada Konsumen kami yang dia ambil dulu..." tiba2 seorang teman yang dulu pernah curhat hal yang sama (Konsumen nya diambil partner nya)..kembali menghubungi saya...
Cerita yang mungkin bagi sebagian basi, tapi menurut saya banyak yang bisa kita jadikan pelajaran...
"Memang gimana kejadiannya bro,..? tanya saya agak penasaran.
Dia melanjutkan.."Iya konsumen yang dulu sudah susah2 kami dekati dan kami jaga silaturahim nya...eh ternyata di serobot oleh partner kami sendiri..akhirnya saya baru dapat kabar dari konsumen itu sendiri, bahwa dia telah di tipu partner saya sekian milyar dan sampai sekarang belum beres..."
hmmmm, saya cuma manggut2 dengerin cerita nya...
(intinya seperti itu, dan saya gak mau share cerita dia disini lebih detail karena mungkin itu bisa jadi aib buat sebagian yang lain)
Melalui tulisan ini saya hanya coba ingin mengajak diri saya sendiri dan mungkin juga Anda untuk bisa mengambil pelajaran dari cerita dia.
Saya Jadi ingat sebuah hadist yang kurang lebih menyatakan begini.. "Seandainya anak cucu Adam (manusia) mendapatkan dua lembah yang berisi emas, niscaya ia masih menginginkan lembah emas yang ketiga. Tidak akan pernah penuh perut anak Adam kecuali ditutup dalam tanah (mati). Dan Allah akan mengampuni orang yang bertaubat. "
Keserakahan manusia tidak akan pernah hilang kecuali setelah kematian menjemputnya. Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah merasa puas dengan yang sudah dicapai. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun ditempuh.
Etika dalam bisnis adalah sesuatu yang menjadi bagian penting di masa kini. Kesadaran akan etika bisnis ini disebabkan oleh begitu banyaknya bisnis yang dijalankan pada waktu lampau yang tidak mementingkan hal ini. Sehingga bisnis-bisnis tersebut membawa dampak yang buruk bagi lingkungan di sekitarnya dalam waktu cepat atau lambat. Sadar atau tidak, kita seringkali mendengar banyak kasus-kasus buruk yang terjadi dalam dunia bisnis, yang berkaitan dengan etika bisnis yang terabaikan. Seperti halnya cerita kawan saya di atas...
Etika yang paling pertama dalam Islam adalah niat yang tulus. Dengan niat yang tulus, semua bentuk aktivitas keduniaan seperti bisnis berubah menjadi ibadah.
Etika yang kedua adalah budi pekerti yang luhur. Budi pekerti ini diartikan juga sebagai akhlak yang baik. Di antara budi pekerti yang dimaksudkan dalam dunia bisnis adalah kejujuran, sikap amanah dan legowo, menunaikan janji, bersikap konsekuen dalam membayar hutang, bertoleransi dalam menagih hutang pada orang yang kesulitan, memahami kekurangan orang lain, memenuhi hak-hak orang lain, tidak menahan hak orang lain, dan sebagainya.
Almarhum Ibu saya pernah berpesan..."Le..Seorang pebisnis muslim sudah selayaknya menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik. Sikap itu tidak hanya muncul dari sisi kepentingan komersial saja, namun sikap itu harus dimunculkan dari keyakinan yang kokoh..."
Terakhir..Ada Pesan Allah dalam Quran yang berbunyi..."Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.” (An-Nisa’: 29)
Selamat Siang, Semoga Kita Semua terhindar dari Keserakahan dunia ini..Amin..Amin

No comments:

Post a Comment

Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain

Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus Rasulullah SAW merupakan sosok manusia paling sempurna keimanannya kepada Allah SWT. Sama seperti...