Monday 29 November 2010

Pelaku MLM = Bussiness User dan bukan Bussiness Owner

Welcome To A-RAYA Travel

Mungkin kita sama-2 tahu, seorang Robert T Kiyosaki penulis buku Rich Dad Poor Dad membagi cara manusia dalam bekerja ke dalam 4 jenis: Employee, Self Employee, Business Owner dan Investor. Pembagian tersebut dikenal dengan sebutan Cash Flow Quadrant.


Employee atau karyawan adalah orang yang bekerja pada perusahaan milik orang lain. Self Employee adalah orang yang bekerja pada dan untuk dirinya sendiri. Business Owner adalah orang yang memiliki perusahaan yang tanpa kehadirannya-pun perusahaan tersebut akan tetap beroperasi karena sudah memiliki sistem. Yang terakhir Investor adalah orang yang menyertakan modalnya dan kemudian mendapatkan share atas investasinya tersebut.

Sebenarnya buku-buku karangan Robert T Kiyosaki tersebut bersifat umum, namun kemudian menjadi buku wajib jika Anda mengikuti salah satu Multi Level Marketing (MLM) sehingga buku tersebut akhirnya identik dengan MLM. Hampir semua MLM membahas buku ini untuk menunjukkan bahwa cara terbaik dalam mencari uang adalah dengan menjadi Business Owner atau Investor.

Ini pula yang ditunjukkan kolega saya tadi malam yang rela datang malam-2 hanya untuk memprospek suatu produk MLM yang prinsipnya sama dengan MLM-2 yg lainnya.

Istilah Financial Freedom dan Passive Income tak lupa dicatut untuk semakin menekankan bahwa dengan menjadi Business Owner atau Investor maka kita bisa bebas finansial. Uang yang akan bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk mendapatkan uang. Setelah sang prospek (istilah untuk menyebut calon anggota) manggut-manggut pertanda setuju dengan pandangan tersebut maka selanjutnya akan ditunjukkan bahwa untuk menjadi Business Owner atau Investor tersebut diperlukan modal yang sangat besar.

Langkah selanjutnya sudah bisa ditebak: sesi penawaran. Orang yang mengajak Anda berbicara ngalor-ngidul tentang Cash Flow Quadrant dan Financial Freedom tersebut akan menawarkan kepada Anda sebuah solusi untuk menjadi Business Owner dengan modal yang sangat kecil, umumnya hanya beberapa ratus ribu. Tapi yang tadi malam ditawarkan sampa ber-jut-2...hehehe. Solusi tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah MLM (sebagian besar pelaku MLM akan selalu menawarkan hal ini). Sebuah sistem pemasaran berjenjang dimana anggota akan menjual produk dan membangun jaringan pemasaran sekaligus dan dijanjikan akan mendapatkan bonus penjualan dan sejenisnya. Jika telah mencapai tingkatan tertentu (ada istilah Bintang 1, Bintang 2 dan seterusnya, beda MLM beda istilah) maka Anda akan mendapatkan berbagai fasilitas seperti mobil mewah, rumah mewah, kapal pesiar, perjalanan ke luar negeri dan sebagainya.

Pada awalnya para pelaku MLM dengan percaya diri penuh menyebutkan istilah MLM ini. Namun lambat-laun sudah semakin banyak orang mengenal istilah ini dan tidak sedikit yang dikecewakan setelah benar-benar bergabung. Kekecewaan ini biasanya disebabkan karena adanya ekspektasi berlebihan akibat kesalahan para pelaku dalam menjelaskan kepada prospek. Mereka membayangkan bahwa menjalankan MLM itu sangat mudah, bonusnya besar, dalam sekejap akan meraup untung berlipat ganda. Begitu bergabung ternyata tidak sesuai dengan gambaran di awal. Janji bahwa MLM ini bebas waktu (bisa dijalankan kapan saja tanpa mengganggu aktifitas kerja atau kuliah) ternyata omong kosong belaka. Frekuensi seminar yang harus diikuti sangat tinggi seringkali mengganggu waktu kerja atau study. Belum lagi harus membayar tiket yang tidak murah. Belum juga mendapatkan keuntungan tetapi harus keluar uang terus menerus.

Satu hal yang kadang juga sering menggelitik saya...pelaku MLM selalu mengatakan mereka adalah seorang "bussiness owner". Apakah anda juga menyetujuinya..? Apakah anda juga tahu beda antar Bussness Owner dan Bussiness User ? Saya yakin dari sisi bahasa anda pasti langsung bisa membedakannya. Pada dasarnya seorang Business Owner adalah orang yang memiliki perusahaan yang tanpa kehadirannya-pun perusahaan tersebut akan tetap beroperasi karena sudah memiliki sistem. Catat ! Pemilik Perusahaan...dimana seorang pemilik perusahaan memiliki kewenangan penuh atas perusahaannya termasuk mengambil kebijakan yg nantinya (mungkin) dianggap "Menguntungkan" atau "Merugikan" perusahaan. Apakah pelaku MLM juga seorang Bussiness owner ???? Apakah dia juga bisa membuat kebijakan perusahaan MLM tersebut ? Menjual (misalnya) ?
Memang ada yang sukses di bisnis MLM ini, tetapi tidak sebanding dengan jumlah yang gagal. Umumnya orang yang sudah mulai malas menjalankan bisnis ini (saking beratnya) tidak mengatakan bahwa dia sudah ingin berhenti dari MLM. Umumnya mereka mencari istilah lain seperti: “mendapatkan kerja di Jakarta”, “tidak boleh sama orang tua”, atau “mau konsen kuliah dulu”. Mungkin mereka malu karena pernah mengajak teman untuk bergabung dengan janji-janji manis tetapi kemudian dia sendiri berhenti.

Nah, setelah lama sekali tidak mengikuti perkembangan MLM, ternyata sekarang ini mereka sudah tidak lagi menggunakan istilah MLM. Mereka mencari istilah baru untuk dipergunakan dalam sesi penawaran kepada prospek. Istilah tersebut misalnya: Personal Franchise, Bisnis Supermarket, Seminar Motivasi, dan sejenisnya. Penggunaan istilah Personal Franchise ini sangat wajar mengingat saat ini di tengah masyarakat istilah Franchise (waralaba) ini sedang trend. Demikian juga dengan istilah yang lain. Namun itu tadi hanya kemasan saja, sedangkan isi dari MLM-nya sendiri sepertinya masih sama dengan yang dulu-dulu: menjual dan memasarkan produk (yang belum tentu kita butuhkan) dengan harga yang sangat mahal. Kenapa harus mahal? Apakah karena produknya sangat bagus? Mungkin saja ada yang bilang begitu, tapi yang lebih logis mungkin ini: karena untuk membayar bonus berjenjang kepada mereka yang berada dalam jaringan tersebut

Bagaimana pengalaman Anda?

No comments:

Post a Comment

Tidak diperkenankan memberikan komentar yang bersifat mendeskriditkan pihak lain, berbau SARA dan atau hal-hal yang bisa merugikan orang lain

Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy

Pusat Tiket, Tour, Umrah dan Haji Khusus Rasulullah SAW merupakan sosok manusia paling sempurna keimanannya kepada Allah SWT. Sama seperti...